Living Life with Love

Trouble and obstacle will just fade away as we put a BIG SMILE and tell ourselves that we're better every single step we take :)

Kamis, 15 September 2011

Menjadi Guru Itu Tidak Mudah

Orang tua biasanya menginginkan saat besar nanti anaknya bisa berprofesi sebagai dokter, duta besar, manager dan jarang sekali Ɣαηƍ ingin anaknya menjadi guru. Kenapa demikian? Yang lebih dikenal dari profesi seorang guru adalah penghasilannya Ɣαηƍ kecil, padahal dibanding anggo DPR saja guru memiliki kedudukan Ɣαηƍ lebih tinggi. Jika untuk mencalokan diri menjadi seorang anggota DPR seseorang hanya perlu memiliki ijazah minimum setingkat SMA, sementara guru haruslah ber-strata satu. Dan sadarkah semua bahwa Ɣαηƍ mendidik seseorang hingga akhirnya sukses adalah guru. Saat ini guru diiming-imingi "kesejahteraan" dengan pemberian tunjangan profesi guru Ɣαηƍ mengharuskan berbagai syarat sampai seorang guru berhak menerima tunjangan tersebut, belum lagi berbagai hal Ɣαηƍ menyebabkan keterlambatan penerimaan bagi mereka Ɣαηƍ sudah memiliki serifikat Ɣαηƍ berhak menerimanya.

Jarang sekali seorang pegawai membawa pekerjaannya kerumah, sementara seorang guru seringkali membawa hasil ulangan dan tugas para muridnya untuk diperiksa ϑȋ rumah. Seorang guru kadangkala mengabaikan kebutuhannya sendiri demi mengurusi kepentingan murid-muridnya. Belum lagi kalau mendapatkan murid Ɣαηƍ bermasalah seprti didatangi pada malam hari oleh murid Ɣαηƍ belum tuntas nilainya, melakukan home visit pada siswa Ɣαηƍ sudah lama tidak masuk sekolah, meninggalkan keluarga demi mendampingi murid-muridnya Ɣαηƍ melakukan study tour atau mengikuti kompetisi.

Kadangkala, ϑȋ dalam kelas para siswa tidak menghargai gurunya. Guru Ɣαηƍ mengajarkan kesopanan dan kedisiplinan dianggap tidak "asyik" dan kolot. Guru harus selalu berpenampilan rapi dan up to date agar tidak ditertawakan saat masuk ke kelas. Selayaknya seorang model Ɣαηƍ menjadi pusat perhatian.


To be continued